Kamis, 22 Februari 2018

Menentukan Buy Sell pada Trading


kalau bukan dalam bentuk pertanyaan, masalah ini muncul dalam keluhan semacam "kenapa aku purchase dia turun, giliran saya market dia naik?" Okay deh, untuk menjawab pertanyaan maupun menanggapi keluhan semacam itu, mari kita coba bahas di sini kapan kita sebaiknya purchase dan kapan sell. Secara umum ada dua patokan dalam menentukan kapan kita sebaiknya purchase, kapan kita sebaiknya sell.

Pertama: Purchase ketika fad sedang naik (dan akan terus naik), Sell saat trend turun (dan akan terus turun). Metode ini menggunakan prinsip "follow the fashion, fashion is your friend". Identifikasi trend yang sedang terjadi di marketplace kemudian ikuti saja.
Pada prinsipnya, cara identifikasi trend sangat tergantung pada type dealer apa anda: Technicalist atau fundamentalist. Berapa lama anda biasa meng-hold satu posisi: apakah anda termasukswinger, day dealer atau scalper? Bagi dealer yang mengandalkan analisis teknikal, trend biasanya diidentifikasi berdasarkan index. Ada banyak index yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi trend, antara lain yang mudah dan banyak digunakan adalah Paroblic SAR dan "keluarga" Moving Avarge.

Kemudian tentang berapa lama anda akan meng-hold satu posisi, hal ini berkaitan erat dengan time period yang akan anda jadikan patokan dalam ber-trading. Berbeda time period, bisa jadi berbeda trend yang sedang terjadi. Bisa jadi meskipun trend jangka pendek saat ini sedang turun, kalau trend jangka panjang masih cenderung naik, dan jika anda berencana untuk meng-hold posisi dalam jangka panjang, tentunya sebaiknya anda mengambil posisi Purchase.
Trader swinger atau yang cenderung bermain long-term biasanya akan memilih time period 4H keatas, sedangkan dealer yang cenderung scalper atau biasa menghold posisi untuk jangka pendek, biasanya akan memilih time period di bawah 30menit.

Okay, sekarang, bagaimana dengan dealer yang cenderung fundamentalist? Berbeda dengan technicalist yang mengandalkan indikator, trader fundamentalist cenderung mengandalkan information dalam ber-trading.
Secara mendasar: berita buruk berarti mata uang negara tersebut akan cenderung turun.
Sebaliknya, berita baik berarti mata uang negara tersebut akan cenderung naik. Untuk menghadapi information yang memiliki high effect dan jangka pendek, mereka biasanya membaca arah marketplace dengan membandingkan antara data prediction dan real yang sehubungan dengan information tersebut. Hmm... sampai di sini anda mungkin bertanya-tanya adakah alternatif yang lain untuk mengidentifikasi trend? Atau barangkali anda mengamati indikator untuk menjadi technicalist dan juga men mengikuti information untuk jadi fundamentalist?

Sampai di sini kita udah bahas tentang prinsip pertama dalam menentukan kapan purchase, kapan sell. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar